Memilih barang dan mengetahui harga barang melalui internet menjadi sebuah kegiatan yang sangat mudah, hanya perlu beberapa klik. Setelah memilih, konfirmasi ketersediaan barang melalui telepon, minta diskon khusus, transfer melalui bank, dan tunggu barangnya datang. Pilihan lain, barang minta diantar dan transaksi COD (Cash On Delivery).
Ada
1. Barang yang dikirim bisa saja barang display, barang yang sudah lama dipajang dan disentuh banyak orang di toko penjual. Artinya, barang tersebut sudah berkurang usia pakainya beberapa hari, atau beberapa bulan.
2. Barang yang dikirim bisa saja rusak saat perjalanan pengiriman. Kemungkinan lain karena quality control kurang bagus dari pabriknya, pada barang yang dikirim terdapat cacat, goresan, kotoran, atau kegagalan fungsi yang akhirnya baru diketahui ketika barang diterima atau difungsikan.
3. Barang yang dikirim berbeda warna, ukuran, tipe, jumlah atau jenisnya dengan barang yang dipesan. Hal ini bisa terjadi akibat kesalahan bagian pengepakan pada sisi penjual.
4. Barang yang dikirim hilang dan besar klaim asuransi tidak sebanding dengan nilai barang yang hilang tersebut. Kejadian lain yang mungkin terjadi adalah pengiriman terlambat hingga hitungan pekan.
5. Resiko terberat, penjual adalah penipu, barang yang sudah dibayar tidak kunjung datang. Data alamat penjual adalah palsu dan pemilik rekening juga tidak dapat dilacak. Niatnya dapat barang murah, malah kena tipu
Tulisan ini tidak bermaksud menakut-nakuti Anda, tetapi hal-hal di atas memang dapat terjadi. Jangankan saat belanja online, saat belanja konvensional pun, banyak hal yang bisa terjadi.
arifrahmat.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar